Selasa, 10 Januari 2017

http://akbid.adila.ac.id/
Pengambilan keputusan dalam mengahadapi etik/moral pelayanan kebidanan 
Tingkatan dalam pengambilan keputusan 
Tingkat 1 Keputusan dan tindakan 
Pada saat bidan dihadapkan dengan dilema etik, mereka membuat keputusan dan bertindak dasarkan atas keputusan yang dibuat berdasarkan intuisi dan umumnya bidan mereflesikan ada pengalamannya atau pengalaman rekan kerja 
Tingkat 2 peraturan 
Peraturan disini didefinisikan dalam kerangka kerja adalah kaidah kejujuran (berkata benar),privasi,kerahasiaan dan kesetiaan (menepati janji). Bidan sangat familiar dengan aturan sebagaimana mereka menyatu dengan kode etik profesi, dan panduan prakek profesi yang membantu dalam interpretasi dari kode etik tersebut. 
Tingkat 3 
 Ada 4 Prinsip etik yang digunakan dalam perawatan praktik kebidanana. 
  1. Antonomy, memerhatikan penguasaan diri, hak dan kebebasan dan pilihan individu. 
  2. Beneticence, memerhatikan peningkatan kesejahteraan klien, selain itu berbuat terbaik untuk orang lain.
  3. Non-malaticence, tidak melakukan tindakan yang menimbulkan penderitaan apa pun kerugian pada orang lain.
  4. Yustice, memerhatikan keadilan, pemerataan beban dan keuntungan. 
Dasar pengambilan keputusan
  1. Ketidaksanggupan (bersifat segera)
  2. Keterpaksaan karena suatu krisis, yang menuntut sesuatu untuk segera dilakukan.
Bentuk pengambilan keputusan 
  1. Strategi : dipengaruhi oleh kebijakan organisasi atau pimpinan, rencana dan masa depan, rencana bisnis dan lain-lain. 
  2. Cara kerja : yang di pengaruhi pelayanan kebidanan di dunia, klinik dan kominitas. 
  3. Individu dan profesi : dilakukan oleh bidan yang di pengaruhi oleh standar praktik kebidanan. 
Pendekatan tradisional dalam pengambilan keputusan 
  1. Mengenal dan mengidentifikasi masalah 
  2. Menegaskan masalah dengan menunjukan hubungan antara masa lalu dan masa sekarang 
  3. Menjelaskan hasil prioritas yang ingin dicapai 
  4. Memepertimbangakn pilihan yang ada 
  5. Mengevaluasi pilihan tersebut
  6. Memilih soslusi dan menetapkan atau melaksanakannya
Pengambilan keputusan yang etisCiri pengambilan keputusan yang etis diantaranya : 
  1. Mempunyai pertimbangan yang benar atau salah 
  2. Sering menyangkut pemilihan yang sukar 
  3. Tidak mungkin dielakan 
  4. Dipengaruhi oleh norma, situasi, iman, lingkungan sosial 
Perlu mengerti situasi Pengertian tentang situasi diperlukan dalam rangka :
  1. Untuk menerapkan norma-norma terhadap situasi 
  2. Untuk melakukan perbuatan yang tepat dan berguna 
  3. Untuk mengetahui masalah –masalah yang perlu diperhatikan Kesulitan dalam mengerti situasi 
Beberapa kesulitan dalam mengerti situasi di antaranya: 
  1. Kerumitan situasi dan keterbatasan pengetahuan kita 
  2. Pengertian kita terhadap situasi sering dipengaruhi oleh kepentingan prasangka dan faktor faktor subjektif lain.  
Memperbaiki pengertian tentang situasi   
Untuk memperbaiki pengertian tentang situasi, perlu melakukan hal-hal berikut :
  1. Melakukan penyelidikan yang memadai 
  2. Menggunakan sarana ilmiah dan keterangan para ahli 
  3. Memperluas pandangan tentang situasi 
  4. Kepekaan terhadap pekerjaan 
  5. Kepekaan terhadap kebutuhan orang lain
Tips pengambilan keputusan dalam keadaan kritis 
  1.  Identifikasi dan tegaskan apa masalahnya, baik oleh sendiri atau dengan orang lain 
  2. Tetapkan hasil apa yang diinginkan 
  3. Uji kesesuaian dari setiap solusi yang ada 
  4. Pilih solusi yang lebih baik 
  5. Laksanakan tindakan tanpa ada keterlambatan
Pengambilan keputusan klinis  
Pengambilan keputusan klinis adalah keputusan yang diambil berdasarkan kebutuhhan dan masalah yang dihadapi klien, sehingga semua tindakan yang dilakukan bidan dapat mengatasi pemasalahan yang dihadapi klien yang bersifat emergensi, antisiapsi atau rutin.
Pengambilan keputusan klinis tergantung  
  1. pengetahuan 
  2. latihan praktik 
  3. pengalaman 
Pengambilan keputusan klinis yang benar dan tepat 
  1. Menghindari pekerjaan atau tindakan rutin yang tidak sesuai dengan kebutuhan  klien 
  2. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan yang diberikan 
  3. Membiasakan bidan berfikir dan bertindak sesuai standar
  4. Memberikan kepuasan pelanggan
Dalam kasus emegensi dan mengahadapi situasi panik, ada dua hal yang harus diperhatikan
  1. Mempertimbangkan satu solusi berdasarkan pengalaman dimasa lampau
  2. Meninjau simpanan pengetahuan yang relevan dengan keadaan tersebut
Langkah-langkah pengambilan keputusan klinis menggunakan beberapa instrumen   
  1. Penilaian (pengumpulan informasi) Langkah pertama dalam pengambilan keputusan klinis adalah menilai / menggali keluhan utama klien , keluhan utama ini mengarah kepada masalah yang lebih penting atau merupakan dasar dari masalahnya. 
  2. Diagnosis (Menafsirkan Informasi/ menyimpulkan hasil pemeriksaan) Setelah mengumpulkan beberapa informasi, tenaga kesehatan mulai merumuskan suatu diagnosis defferensial (diagnosa banding). Diagnosis defferensial ini merupakan kemungkinan – kemungkinan diagnosa yang akan ditetapkan. 
  3. Perencanaan Setelah memutuskan diagnose kerja , maka tenaga kesehatan akan memilih perencanaan pengobatan atau asuhan. Dalam perencanaan ini bisa ditemukan beberapa pilihan yang perlu dipertimbangkan risiko dan keuntungannya. 
  4. Intervensi Pengambilan keputusan klinis setelah merencanakan pilihan tindakan yang akan dilakukan adalah melaksanakan pengobatan atau asuhan yang telah ditentukan. Dalam melaksanakan langkah ini perlu mengacu pada protokol atau prosedur yang telah dibuat dan di standarisasi. Dalam melaksanalkan tindakan pada klien, perlu memperhatikan reaksi / respon klien terhadap tindakan yang diberikan. Tindakan pemantauan tersebut akan menghasilkan data untuk langkah berikutnya. 
  5. Evaluasi Dalam langkah evaluasi pengambilan keputusan klinis, rencana tindakan/pengobatan yang dipilih untuk diagnosisnya harus dievaluasi untuk mengetahui apakah sudah efektif atau belum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar